PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Curahan hati atau curhat para petani garam di Pamekasan saat musim kemarau, karena produksinya tengah berkualitas namun harganya jauh dari perkiraan mereka. Sedangkan untuk harga belakangan ini berada di angka Rp1.500,00. sementara pada awal kemarau stabil dengan nilai Rp5 ribu.
Taufik Hidayat, salah satu petani garam mengatakan bahwa untuk produksi di Desa Pandan, Kecamatan Galis, sangat bagus dan sedang tinggi-tingginya pada musim kemarau tahun ini. Bahkan, ia menunjukkan sendiri buktinya.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
"Musim kemarau tahun ini lumayan panjang, sehingga produksi lumayan tinggi. Bisa dilihat sendiri. Bahkan, petani-petani terus memanen di ladangnya masing-masing," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (27/9/2023).
Ketika ditanya terkait penjualan garam dan harga per kg-nya, ia menyatakan turun walau panen berkualitas. Hal tersebut membuat para petani garam tidak bisa berbuat apa-apa.
"Harga memang fluktuatif pada awal-awal musim panen, harga mencapai Rp5 ribu namun hukum pasar menunjukkan penurunan. Penurunannya karena memang ketersediaan garam banyak sehingga para pembeli menurunkan harga dan hari ini stabil di harga Rp1.500,00.," paparnya.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
Dengan penurunan harga, para petani garam berharap Pemkab Pamekasan untuk membuatkan komunitas yang mampu membuat harga stabil, serta tidak tergantung kepada musim. Dengan demikian, mereka dapat menentukan harga yang layak. (dim/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News